Dua 'pemuka agama' ini pada intinya mengatakan "Hadiah Bacaan Al-Fatihah itu BID'AH dan tidak sampai pahalanya ke mayit".
Jadi begini Pak Ustadz Teuku Wisnu dan Ustadzah Zaskia Adya Mecca.
Anda berdua sudah pernah dengar kan hadits shahih ini ?
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ
صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو
لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya
kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan,
atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631).
Katanya kalo sudah meninggal tidak mendapat kiriman pahala dari yang hidup ? Berarti hadits di atas SALAH dong menurut anda ?
Atau jangan-jangan anda tidak pernah mendoakan orang tua anda / kakek nenek anda yang sudah meninggal ?
Kalau tidak mau dikirimkan hadiah fatihah kepada keluarga anda yang
sudah meninggal, oke deh saya krimkan doa semoga keluarga anda yang
sudah meninggal disiksa di neraka dengan seberat-berat siksaan. Nah
looohh... Kira-kira sampai nggak doa itu ?
Apa 'sampeyan berdua pernah baca hadits ini ?
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma,
أَنَّ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ – رضى الله عنه – تُوُفِّيَتْ أُمُّهُ وَهْوَ
غَائِبٌ عَنْهَا ، فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّى تُوُفِّيَتْ
وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا ، أَيَنْفَعُهَا شَىْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ
عَنْهَا قَالَ « نَعَمْ » . قَالَ فَإِنِّى أُشْهِدُكَ أَنَّ حَائِطِى
الْمِخْرَافَ صَدَقَةٌ عَلَيْهَا
“Sesungguhnya Ibu dari Sa’ad bin
Ubadah radhiyallahu ‘anhu meninggal dunia, sedangkan Sa’ad pada saat itu
tidak berada di sampingnya. Kemudian Sa’ad mengatakan, ‘Wahai
Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat
itu tidak berada di sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan
sesuatu untuknya?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iya,
bermanfaat.’ Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau shallallahu ‘alaihi
wa sallam, ‘Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap
berbuah ini aku sedekahkan untuknya’.” (HR. Bukhari no. 2756).
Wah, sedekah KEBUN saja bisa sampai bro and sis, apalagi sedekah Bacaan Al-Fatihah yang punya banyak khasiat ?
Padahal EMPAT MADZHAB yaitu Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi'i dan
Imam Hambali TELAH SEPAKAT sampainya pahala bacaan Al-Qur'an kepada si
mayit.
1. IMAM HANAFI
من صام أو صلى أو تصدق وجعل ثوابه لغيره من الأموات أو الأحياء جاز ويصل ثوابها إليهم
Barangsiapa puasa, sholat atau bershodaqah dan ia jadikan pahalanya
untuk orang yang mati atau yang hidup,maka boleh dan sampai pahalanya
itu kepada mereka.
2. IMAM MALIKI
وإن قرأ الرجل وأهدى ثواب قراءته للميت جاز ذلك وحصل للميت أجره
Jika seseorang membaca Al Qur'an, dan ia hadiahkan pahalanya untuk mayit, maka boleh itu dan sampai pahalanya untuk si mayit
3. IMAM SYAFI'I
قال الشوكاني : وقال في شرح الكنز إن الأنسان أن يجعل ثواب عمله لغيره
صلاة كان او صوما او حجا او صدقة اوقرأة قرأن او غير ذلك من جميع أنواع
البر،ويصل ذلك إلى الميت و ينفعه
Bahwasannya manusia itu bisa
menjadikan pahala amalnya itu untuk orang lain, baik berupa sholat,
puasa, haji, sodakoh atau bacaan Al Qur'an atau selain dari itu semua
yang berupa berbagai macam amal kebaikan, dan pahalanya itu semua bisa
sampai kepada mayit dan bisa bermanfaat bagi mayit.
4. IMAM HAMBALI
وحكي عن أحمد بن حنبل : أنه قال : يلحق الميت ثواب ما يفعل عنه من الصلاة والقراءة والذكر
Diriwayatkan dari Imam Ahmad bin Hambal, bahwa beliau berkata : Mayit
bisa mendpat pahala yang dikerjakan untuk dia dari sholat, bacaan Al
Qur'an dan Dzikir-dzikir.
Kalau MASIH BELUM PERCAYA ini ada fatwa dari ulama Salafi / Wahabi fenomenal seperti IBNU TAIMIYAH
وأما قراءة القرآن والصدقة وغيرها من أعمال البر فلا نزاع بين علماء السنة
والجماعة في وصول ثواب العبادات المالية كالصدقة والعتق كما يصل إليه
الدعاء والاستغفار والصلاة عليه صلاة الجنازة والدعاء عند قبره، وتنازعوا
في وصول الأعمال البدنية كالصوم والصلاة والقراءة، والصواب أن الجميع يصل
إلى الميت وهذا مذهب أحمد وأبي حنيفة وطائفة من أصحاب مالك والشافعي، وهو
ينتفع بكل ما يصل إليه من كل مسلم سواء كان من أقاربه أو غيرهم انتهى (
مجموع الفتوى ج24 ص366 ).
Adapun membaca al-Qur’an, sedekah dan
kebaikan-kebaikan lainnya, maka tidak ada pertentangan di kalangan ulama
Sunnah Wal-Jama’ah tentang sampainya pahala ibadah yang bersifat harta
seperti sedekah dan memerdekakan budak.
Sebagaimana sampai pula pahala doa, istighfar, shalat jenazah dan berdoa di makamnya. Para ulama bertentangan tentang sampainya pahala amalan-amalan yang bersifat fisik seperti puasa, shalat dan membaca al-Qur’an. Pendapat yang benar, semua itu sampai kepada mayit. Ini adalah madzhab Ahmad, Abu Hanifah dan sekelompok dari pengikut Malik dan al-Syafi’i. Mayit dapat mengambil manfaat dengan setiap kebaikan yang sampai kepadanya dari setiap Muslim, baik dari kerabatnya maupun orang lain. (Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah, juz 24 halaman 366).
Sebagaimana sampai pula pahala doa, istighfar, shalat jenazah dan berdoa di makamnya. Para ulama bertentangan tentang sampainya pahala amalan-amalan yang bersifat fisik seperti puasa, shalat dan membaca al-Qur’an. Pendapat yang benar, semua itu sampai kepada mayit. Ini adalah madzhab Ahmad, Abu Hanifah dan sekelompok dari pengikut Malik dan al-Syafi’i. Mayit dapat mengambil manfaat dengan setiap kebaikan yang sampai kepadanya dari setiap Muslim, baik dari kerabatnya maupun orang lain. (Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah, juz 24 halaman 366).
Tambahan lagi dari Ulama Wahabi MUHAMMAD BIN SHALIH AL UTSAIMIN
Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin berkata dalam fatwanya sebagai berikut:
الراجح أن الميِّت ينتفع بذلك وأنَّه يجوز للإنسان أن يقرأ بنيَّة أنَّه
لفلان أو فلانة من المسلمين سواء كان قريباً أم غير قريب لأنَّه ورد في جنس
العبادات جواز صرفها للميِّت انتهى . (المجموع الثمين من فتاوى ابن عثيمين
ج2ص115 ).
Pendapat yang unggul, sesungguhnya orang yang mati
dapat mengambil manfaat dengan kiriman pahala tersebut. Seseorang boleh
membaca al-Qur’an atau Surat al-Fatihah dengan niat untuk si Fulan atau
Fulanah dari kaum Muslimin, baik dia kerabatnya atau pun bukan
kerabatnya. Karena telah datang dalil bolehnya menghadiahkan pahala
dalam jenis ibadah tersebut kepada orang yang meninggal dunia. (Ibnu
‘Utsaimin, al-Majmu’ al-Tsamin min Fatawa Ibn ‘Utsaimin, juz 2 halaman
115).
Kalau sampai masih belum percaya lagi, begini saja, apabila
Ustadz Abu Adam Teuku Wisnu dan Ustadzah Zaskia Adya Mecca suatu saat
nanti meninggal, akan saya kirimkan bacaan Surat Al-Fatihah bahkan bila
perlu kubacakan 30 juz Al Qur'an.
Jika memang TIDAK SAMPAI silahkan menghubungi saya di
nomor HP/ WhatsApp / Line : 085742760197
Atau Pin BB : 7EBB9D6E
Demikian BERITA ISLAM MASA KUNA, sampai jumpa kembali di lain kesempatan.