Bahayanya Pemahaman Terjemahan / Literal

Ketika aku menuliskan kalimat ini :
"insert joystick and push slowly" , lalu kutanyakan kepada teman teman FB ku apa kira kira artinya? maka beragam jawaban pun muncul ,
padahal maksud dari kalimat yang kutulis tadi "insert joystick and push slowly" dalam pemahaman dan maksudku adalah "masukkan alat kendali dan tekan dengan perlahan" ,
namun bila kita terjemahkan secara literal dan tekstual belaka maka kalimat dari "insert joystick and push slowly" akan menjadi "masukkan batang senang dan tekan pelan pelan" , maka terjemahan itu akhirnya malah jauh dari maksud dan pemahaman si pembuat perintah (statetment) akhirnya muncul lah dugaan bahwa itu kalimat vulgar atau porno.
artinya dalam menterjemahkan juga harus memahami betul kalimat dari si pembuat perintah (statetment) , jika tidak difahami dengan benar maka maknanya akan menjadi jauh dari pemahaman yang dimaksudkan dari si pembuat perintah. itulah sebabnya bahwa pemahaman terjemahan literal tekstual belaka amatlah berbahaya, selain merancukan dan mengaburkan makna sebenarnya , juga dapat menyesatkan si pembaca dan bila pemahaman terjemahan literal tekstual ini diajarkan kepada orang lain maka malah akan jadi sesat menyesatkan.

lalu apa hubungannya penjelasan diatas dengan kidung agung dalam kitab injil/bible nasrani (kristen)?
berikut penjelasannya :
NABI dan RASUL menerima wahyu ALLAHU, ketika wahyu tersebut turun dan sampai kepada NABI dan RASUL maka mereka para NABI dan RASUL menjadi penterjemah bahasa ilahiah untuk ummat manusia, melalui lisan merekalah akhirnya bahasa ilahiah wahyu itu disampaikan kepada ummat, adapun bahasa para NABI dan RASUL sesuai dengan bahasa dimana mereka tinggal dan diutus, bila mereka diutus dan tinggal dinegeri YAHUDI maka wahyu itu akan disampaikan dengan bahasa orang orang YAHUDI, dan bila mereka diutus dan tinggal di negeri NASRANI maka wahyu itu akan disampaikan dalam bahasa orang orang NASRANI, dan bila ia diutus dan tinggal di ARAB maka wahyu itu akan disampaikan dalam bahasa orang orang ARAB, karena itulah bahasa wahyu itu diturunkan dalam bahasa yang disukai para NABI atau dalam logat dialek para NABI dimana dia bermukim, bahasa ini disebut bahasa ajnam (bahasa yang dialek dan logat bahasa NABI itu sendiri)
MUSA A.S diturunkan untuk ummat bani ISRAEL, maka bahasa yang digunakan MUSA A.S dalam menyampaikan wahyu tentulah dengan dialek bahasa hebrew (YAHUDI) , dan bila ada wahyu yang keluar dari lisan MUSA A.S maka akan dicatat dalam bahasa hebrew,
ISA A.S diturunkan untuk ummat bani ISRAEL di nazaret, maka bahasa yang digunakan ISA A.S dalam menyampaikan wahyu tentulah dengan dialek bahasa nazaret (IBRANI) , dan bila ada wahyu yang keluar dari lisan ISA A.S maka akan dicatat dalam bahasa IBRANI,
MUHAMMAD SAW diturunkan di jazirah ARAB, maka bahasa yang digunakan MUHAMMAD SAW dalam menyampaikan wahyu tentulah dengan dialek bahasa ARAB, dan bila ada wahyu yang keluar dari lisan NABI MUHAMMAD SAW maka akan dicatat dalam bahasa ARAB,
dahulu saja tentang pembacaan ALQUR'AN dengan dialek dan logat saja sampai menjadi perselisihan, pasalnya setiap suku dan bani merasa dialek dan logatnyalah yang paling terbaik, perselisihan itu hampir berimbas berujung kepada perperangan, namun akhirnya musyawarahpun dilakukan dan kesepakatan pun dapat diambil, bahwa pembacaan ALQUR'AN yang terbaik adalah BAHASA ARAB dengan logat dan dialek suku QURAISY sebab NABI MUHAMMAD SAW berasal dari suku QURAISY yang dialek dan logat percakapan maupun komunikasi beliau sehari hari menggunakan dialek dan logat suku QURAISY
pada masa RASULULLAH SAW ada beberapa ahli kitab yang memberikan kitab agama mereka masing masing yang isinya telah ditranslate ke dalam bahasa ARAB agar dapat dibaca oleh beberapa SAHABAT (orang orang ARAB), kemudian mereka para SAHABAT menanyakan hal itu pada RASULULLAH SAW, lalu beliau mengatakan kitab kitab mereka telah berubah dan terjadi perubahan sehingga kebenaran dalam kitab mereka menjadi rancu dan kabur, lalu sahabat bertanya bagaimana sikap seorang muslim terhadap kitab agama agama samawi terdahulu yang berubah dan terjadi perubahan tersebut ? NABI MUHAMMAD SAW bersabda " jangan lah kalian membenarkan seluruhnya dan jangan pula menyalahkan seluruhnya" , artinya kitab kitab agama samawi sebelumnya sebagiannya adalah benar dan sebagiannya adalah salah.
mengapa kitab agama samawi sebelumnya terjadi perubahan hingga sebagian isinya benar dan sebagian lagi isinya menyalahi atau berubah?
jawabannya karena keoriginalitasan tulisan asli dari kitab agama samawi itu sudah tidak ada lagi, kitab agama samawi itu telah diterjemahkan dalam bahasa masing masing daerah namun kitab yang berisi tulisan original sudah tidak ada lagi , fatalnya lagi , sebelum kitab yang berisikan tulisan original itu hilang, kitab itu diterjemahkan dalam bahasa literal dan tekstual belaka, begitu kitab asli itu hilang dan lenyap, maka yang dijadikan rujukan tinggallah kitab terjemahan literal dan tekstual untuk dibaca, kemudian kitab terjemahan literal dan tekstual ini di terjemahkan lagi ke dalam bahasa daerah daerah lain secara literal dan tekstual , akibatnya terjadi lagi perubahan arti dan makna dari isi dari kitab suci yang sebelumnya, wal hasil secara sadar atau tidak sadar akhirnya pembaca kitab suci terjemahan literal dan tekstual tersebut telah tersesat jauh dari isi dan makna aslinya , makanya tak heran bila ditemukan kata kata dalam kitab suci yang telah diterjemahkan dalam bahasa literal dan tekstual masing masing daerah, terdapat kata kata kasar, vulgar , porno dan tak layak.
seperti contoh sebelumnya dimana saya mencoba mengetes publik dengan kalimat ini "insert joystick and push slowly" maka muncul jawaban terjemahan yang beragam diantaranya :
1. "masukkan batang senang lalu tekan pelan pelan"
2. "masukkan k****l mu dan tekan pelan pelan
3. "masukkan d**do dan tekan perlahan
padahal maksud dan isi tulisan kalimat saya sendiri adalah "masukkan alat kendali dan tekan secara perlahan" , namun bila kalimat "masukkan alat kendali dan tekan secara perlahan" bila diterjemahkan kembali dalam bahasa inggris malah berubah lagi menjadi
"insert equipment control and push with slow" , itulah sebabnya kemurnian kitab SUCI itu dibutuhkan, dan oleh sebab itu kemurnian kitab suci itu dibutuhkan keoriginalitasan tulisan awalnya agar bilamana terjadi kerancuan dan kesalahan terjemah dapat ditelusuri. karena itulah ALLAHU SWT telah menyatakan akan menjaga kemurnian ALQUR'AN , bagaimana ALLAHU SWT menjaga kemurnian ALQUR'AN ? dengan adanya para hafidz ALQUR'AN sehingga keoriginalitasan bacaan ALQUR'AN tetap terjaga keoriginalitasannya, jika terjadi perubahan atau kesalahcetakan ALQUR'AN maka para hafidz inilah yang lebih dahulu mengetahuinya.
nah inilah akibatnya kalau penterjemahan dari suatu kalimat hanya bersandarkan literal dan tekstual belaka bisa sesat menyesatkan.
terjemahan literal tekstual berakibat benar sebagian dan salah sebagian sehigga arti dan makna kalimat itu menjadi rancu, karena menjadi rancu maka akan menyesatkan pembacanya bila hanya bersandar pada terjemahan literal dan tekstual, jadi sungguh tepat jawaban NABI dalam menyikapi kitab kitab agama samawi terdahulu yaitu "janganlah kalian membenarkan seluruhnya dan jangan pula menyalahkan seluruhnya" ,seperti contoh saya sebelumnya dengan contoh kalimat "insert joystick and push slowly" yang diterjemahkan secara literal dan tekstual yang berakibat benar sebagian terjemahannya dan salah sebagian terjemahannya.
jika agama samawi terdahulu dapat tersesat hanya karena terjemahan literal tekstual belaka , lalu bagaimana dengan ISLAM yang berkitabkan ALQUR'ANUL KARIM ? inilah yang terjadi saat ini dimana muncul suatu kelompok yang memahami ALQUR'AN dan HADIST hanya bersandarkan terjemahan literal dan tekstual belaka, golongan ini dikenal salafiwahabi, mereka hendak menghancurkan agama samawi yang terakhir yaitu ISLAM dengan pemahaman literal dan tekstual belaka, akibatnya pemahaman salafiwahabi selalu menimbulkan perselisihan dan tuduhan yang keji terhadap golongan ummat ISLAM lainnya yang tidak sefaham dan tidak segolongan dengan mereka, tuduhan yang muncul diantaranya ahlul bid'ah, sesat, KAFIR dan sekarang lagi ngetrend saat ini menuduh SYIAH dengan seenaknya kepada AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH (ASWAJA).
seorang temanku yang mantan misionaris dan mantan pendeta pernah aku tanyakan "apakah aku bisa mendapatkan kitab asli yang berbahasa IBRANI yang dituliskan oleh murid murid NABI ISA A.S (Yesus) tentang kidung agung ?" , temanku menjawab "tidak ada bang jefri , sudah tidak ada lagi sebab secara sejarah waktu ke kaisaran NERO kitab kitab injil yang bertuliskan teks naskah asli semuanya telah dibakar oleh kaisar NERO, memangnya kenapa bang jefri ? kok tertarik dengan kidung agung ?" , aku menjawab " sebab didalam kidung agung ada nama yang disebut "makhmadim" dan bila dapat ditelusuri melalui kitab injil yang masih asli teks teksnya maka saya yakin kidung agung itu adalah ungkapan syair sholawat untuk NABI MUHAMMAD SAW, saya kurang yakin terjemahan injil sekarang tepat atau mendekati arti dari teks sebenarnya, karena itulah saya butuh kitab injil asli yang ditulis oleh murid NABI ISA A.S sendiri untuk mengetahui teks asli dari kidung agung",
teman ku yang mantan misionaris dan mantan pendeta itu bertanya "apa alasan kuat bang jefri menyatakan kidung agung itu adalah syair yang ditujukan untuk NABI MUHAMMAD SAW ?" , aku menjawab "kidung itu artinya syair syair pujian yang dalam bahasa arab disebut sholawat, agung makna dari yang terpuji sedangkan sinonim yang terpuji adalah MUHAMMAD, jadi "kidung agung = SHOLAWAT MUHAMMAD" karena itulah dalam kidung agung ada nama yang disebut dengan kata 'makhmadim', turki sebelumnya adalah wilayah bizantyum dimana masyarakatnya sebagian besar adalah penganut kristen ortodok , kristen ortodok lebih dulu dan lebih tua daripada kristen katolik dan protestan, masyarakat byzantium yang beragamakan kristen ortodok sebagian besar ras bangsa armenia, logat dialek bangsa armenia menggunakan logat dialek akhiran "im" , sedangkan romawi dengan logat dan dialek "us" , ras armenia sendiri adalah bangsa yang diyakini bahasanya lebih dekat dengan bahasa NABI ISA A.S (YESUS) sendiri ketimbang bahasa YAHUDI ROMAWI, karena itulah saya ingin melihat kidung agung yang ditulis dalam teks aslinya dan tentunya saya akan lebih percaya bila injil itu ditulis sendiri oleh murid murid atau sahabat NABI ISA A.S sendiri , sebagaimana ALQUR'AN yang teks naskahnya ditulis oleh para SAHABAT NABI SAW sendiri"
temanku berkata "tapi sayang sekali bang, kitab injil yang ditulis dengan teks asli saat ini sudah tidak ada lagi"
selanjutnya walaupun ALQUR'AN yang merupakan bahasa wahyu ilahiah telah ditranslate melalui lisan suci NABI MUHAMMAD SAW dengan bahasa dan dialek NABI MUHAMMAD SAW sendiri maka bukan berarti sudah serta merta dapat difahami secara literal dan tekstual belaka, lho kok begitu ? yach, walaupun ALQUR'AN dituliskan dan diucapkan dalam logat dan dialek bahasa ARAB, para SAHABAT sendiri membutuhkan sang pentranslator yang dapat menjelaskan kalimat tekstual wahyu tersebut agar tidak terjadi kesalahfahaman dan tidak terjadi tuduhan keji terhadap seseorang, contohnya kisah abdullah bin abbas yang dijuluki "sang kyahi ummat sekarang ini" berdial dengan kaum khawarij yang memahami ALQUR'AN secara literal dan tekstual belaka , berikut cuplikan kisahnya :
---------------------------------------------------
Tanya Ibnu Abbas: -- "Hal-hal apakah yang menyebabkan tuan-tuan menaruh dendam terhadap Ali ... ?"
Ujar mereka: -"Ada tiga hal yang menyebabkan kebencian kami padanya: -
Pertama dalam Agama Allah ia bertahkim kepada manusia, padahal Allah berfirman: '"Tak ada hukum kecuali bagi Allah ... !')
Kedua, ia berperang, tetapi tidak menawan pihak musuh dan tidak pula mengambil barta rampasan. Seandainya pihak lawan itu orang-orang kafir, berarti harta mereka itu halal. Sebaliknya bila mereka orang-orang beriman maka haramlah darahnya ... !)
Dan ketiga, waktu bertahkim, ia rela menanggalkan sifat Amirul Mu'minin dari dirinya demi mengabulkan tuntutan lawannya. Maka jika ia sudah tidak jadi amir atau kepala bagi orang-orang Mu'min lagi, berarti ia menjadi kepala bagi orang-orang kafir... !"3)
Lamunan-lamunan mereka itu dipatahkan oleh Ibnu Abbas, katanya: -- "Mengenai perkataan tuan-tuan bahwa ia bertahkim kepada manusia dalam Agama Allah, maka apa salahnya ... ?
Bukankah Allah telah berfirman:
"Hai orang-orang beriman! Janganlah halian membunuh binatang buruan, sewaktu halian dalam ihram! Barang siapa di antara kalian yang membunuhnya dengan sengaja, maka hendaklah ia membayar denda berupa binatang ternak yang sebanding dengan hewan yang dibunuhnya itu, yang untuk menetapkannya diputuskan oleh dua orang yang adil di antara kalian sebagai hahimnya ... !" (Q.S. 5 al-hlaidah: 95)
Nah, atas nama Allah cobalah jawab: "Manakah yang lebih penting, bertahkim kepada manusia demi menjaga darah kaum Muslimin, ataukah bertahkim kepada mereka mengenai seekor kelinci yang harganya seperempat dirham ... ?"
Para pemimpin Khawarij itu tertegun menghadapi logika tajam dan tuntas itu. Kemudian "kyai ummat ini" melanjutkan bantahannya: -
"Tentang ucapan tuan-tuan bahwa ia perang tetapi tidak melakukan penawanan dan merebut harta rampasan, apakah tuan-tuan menghendaki agar ia mengambil Aisyah istri Rasulullah shallallahu alaihi wasalam dan Ummul Mu'minin itu sebagai tawanan, dan pakaian berkabungnya sebagai barang rampasan ... ?"
Di sini wajah orang-orang itu jadi merah padam karena main, lain menutupi muka mereka dengan tangan ...,sementara Ibnu Abbas beralih kepada soal yang ketiga katanya: -
"Adapun ucapan tuan-tuan bahwa ia rela menanggalkan sifat Amirul Mu'minin dari dirinya sampai selesainya tahkim, maka dengarlah oleh tuan-tuan apa yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasalam di hari Hudaibiyah, yakni ketika ia mengimlakkan surat perjanjian yang telah tercapai antaranya dengan orang-orang Quraisy. Katanya kepada penuiis: "Tulislah: Inilah yang telah disetujui oleh Muhammad Rasulullah ... ". Tiba-tiba utusan Quraisy menyela: 'Demi Allah, seandainya kami mengakuimu sebagai Rasulullah, tentulah kami tidak menghalangimu ke Baitullah dan tidak pula akan memerangimu ... ! Maka tulislah:
Inilah yang telah disetujui oleh Muhammad bin Abdullah ... !"
Kata Rasulullah kepada mereka: "Demi Allah, sesungguhnya saya ini Rasulullah walaupun kamu tak hendak mengakuinya…"
Lalu kepada penulis surat perjanjian itu diperintahkannya:
"Tulislah apa yang mereka kehendaki! Tulis: Inilah yang telah disetujui oleh Muhammad bin Abdullah ... !"
Demikianlah, dengan cara yang menarik( dan menakjubkan ini, berlangsung soal jawab antara Ibnu Abbas dan golongan Khawarij, hingga belum lagi tukar fikiran itu selesai, duapuluh ribu orang di antara mereka bangkit serentak, menyatakan kepuasan mereka terhadap keterangan-keterangan Ibnu Abbas dan sekaligus memaklumkan penarikan diri mereka dari memusuhi Imam Ali... !
---------------------------------------------------
dari kisah abullah bin abbas dapat kita ketahui, sekalipun wahyu itu turun dalam bahasa ARAB dan dapat dilafazkan dengan orang ARAB itu sendiri namun tidak serta merta apa yang diucapkannya adalah pemahaman yang benar dan sesuai dengan makna ALQUR'AN itu sendiri, khawarij adalah orang ARAB berdialek ARAB, abdullah bin abbas juga orang ARAB dengan dialek dan logat ARAB, namun mengapa ABDULLAH BIN ABBAS lebih mengetahui dari maksud dan isi dari literal tekstual wahyu tersebut ketimbang khawarij ? sebab abdullah bin abbas adalah sahabat yang dido'akan NABI MUHAMMAD SAW agar diberikan pengetahuan agama secara mendalam dan juga takwil, makanya abdullah bin abbas di juluki "sang kyahi ummat"
apa tujuan saya membahas makhmadim dan kidung agung ? apa untuk memaksa Nasrani (kristen) untuk mengimani NABI ku yang bernama MUHAMMAD ? apa untuk melecehkan dan merendahkan keimanan pengikut agama nasrani (kristen) ? TIDAK !!! beribu ribu kali saya ucapkan TIDAK !!! bukan itu tujuan dan maksud saya, tidak ada paksaan dalam beragama, saya membahas ini agar seluruh publik ketahui bahwa :
"HANCUR DAN TERSESAT NYA UMMAT AGAMA SAMAWI SAAT MULAI MEMAHAMI WAHYU HANYA BERSANDARKAN LITERAL DAN TEKSTUAL BELAKA TANPA ADA GURU PEMBIMBING ATAUPUN TANPA ADA PENERUS ILMU DARI WAHYU KENABIAN TERSEBUT"
perlu ummat nasrani (kristen) ketahui, agama kami yaitu muslim amat menghargai dan menghormati perbedaan, bahkan ISLAM sendiri memulyakan ISA A.S (YESUS) dan siti MARYAM (BUNDA MARIA) , ISLAM lah yang dulunya gigih membela dari penghinaan dan pelecehan kaum YAHUDI terhadap ISA A.S yang menyebut beliau anak najis dan haram, NABI MUHAMMAD SAW datang dengan membantah dan mematahkan tujuan keji kaum YAHUDI tersebut dengan mengatakan bahwa IS A A.S adalah seorang NABI dan RASUL yang suci , ISA A.S bukanlah anak haram sebagaimana tuduhan keji kaum YAHUDI, YAHUDI juga menyebut MARYAM telah berzina, maka NABI MUHAMMAD SAW menyatakan bahwa MARYAM adalah wanita sholeh dan suci dan sama sekali tidak berzina, bahkan ada satu surah ALQUR'AN yang mengabadikan namanya, surah itu disebut SURAH MARYAM.
agama nasrani (kristen) berubah dan mengalami perubahan karena literal tekstual wahyu yang tertulis dalam injil yang masih original sudah tidak ada lagi untuk ditelusuri kebenaran isi wahyu tersebut, makanya dalam kristen sendiri ada kaum khawarij kristennya yang memahami injil dengan pemahaman berdasarkan terjemahan literal dan tekstual belaka,
dan kini kami muslim saat ini juga sedang diguncang dan diserang secara masif dan militan oleh kaum yang berpemahaman terjemahan literal dan tekstual belaka yang menimbulkan perselisihan dan perpecahan dalam tubuh ummat ISLAM, mereka adalah neo khawarij yang saat ini disebut SALAFIWAHABI, belajar dari sejarah bagaimana agama samawi bisa rusak dan berpecah belah lantaran kaum berpemahaman literal dan tekstual ini dapat memecah belah ummat agama samawi dahulu, maka kami ummat MUSLIM khususnya AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH tengah berupaya menghadapi dan melawan golongan mereka yang menyusup dalam DINUL ISLAM.
jadi dalam hal ini saya tidak berniat melecehkan atau merendahkan mereka yang berkeyakinan beragama nasrani (kristen) tapi hanya ingin mengungkapkan fakta sejarah sebenarnya.
"lakum dinukum waliyadin"
sebagaimana apa yang diucapkan NABI kami MUHAMMAD BIN ABDULLAH dalam perjanjian hudaibiyah :
"Demi Allah, sesungguhnya saya ini Rasulullah walaupun kamu tak hendak mengakuinya…"
Lalu kepada penulis surat perjanjian itu diperintahkannya:
"Tulislah apa yang mereka kehendaki! Tulis: Inilah yang telah disetujui oleh Muhammad bin Abdullah ... !"
maka sekalipun NABI MUHAMMAD SAW tidak diakui sebagai NABI dan RASUL oleh NON MUSLIM maka sesungguhnya MUHAMMAD BIN ABDULLAH tetaplah RASULULLAH.
dan sikap saya terhadap kitab kitab agama lain sesuai dengan sabda NABI MUHAMMAD SAW yaitu tidak membenarkan seluruhnya dan tidak pula menyalahkan seluruhnya
tertanda
Jefri Nofendi