![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_k3iOdJ8GhPuWPRGAPemuGR7nbcWycx3nBqKAkzsgoTX12QWK5VLAwTXW0p-CguziT465lLpb4N6FmpsuGuebnHhUCm_hVHrvXCGhi1JFSK9YBpczGTZXhgG1iZDpGW8h7akN6ljGKJM/s1600/Yasin+Fadhilah.jpg)
.
Alasan mereka dalam mempermasalahkan hal tsb di antaranya: Bahwa membaca Yaasin FADLILAH telah menyalahi qoidah dalam membaca Al-Qur'an, krn dalam Yaasiin Fadlilah ada beberapa ayat yg dibaca berulang ulang dan ada sisipan bacaan bacaan lain di dalamnya.
.
Untuk menanggapi permasalahan tsb, berikut ini saya nukilkan penjelasan dari KH. Muhammad Zain Muallif terkait dg permaslahan bacaan Yaasin Fadlilah:
Menurut KH. Muhammad Zain Muallif, ternyata Yasin Fadhilah itu tidak ada dalam Kitab Suci Al-Quran. Yasin Fadhilah itu adalah Surat Yasin yang sudah diberi lima macam tambahan sbb:
1. Di antara ayat Surat Yasin ada yang diulang sampai tiga kali atau lebih.
Mengulang-ulang satu ayat ada contoh dari Rasulullah Saww sebagaimana disampaikan oleh Abu Dzarrin ra beliau berkata:
“Nabi Saww pernah bangun malam dengan membaca sebuah ayat dan
mengulang-ulang ayat itu, sehingga sampai pada pagi hari. Ayat tersebut
adalah:
In tu’adzdzibhum fa innahum ‘ibaaduka (Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu)”.
(HR.Imam Nasa’I dan Ibnu Majah).
2. Di antara beberapa ayat yang satu dan yang lain diselingi dzikir dan
do’a. Isinya selalu disesuaikan atau berkaitan dengan isi kandungan
ayat tersebut.
Berdzikir dan berdo’a yang demikian, sangat sesuai
dengan sebuah hadits yang bersumber dari sahabat Hudzaifah bin Al-Yaman
ra beliau berkata:
“Pada malam hari saya pernah shalat bersama
Nabi Saww, lalu beliau membuka Surat Al-Baqarah, Surat Ali Imraan, dan
Surat An-Nisaa’ kemudian membacanya dengan tartil. Apabila beliau
melewati ayat yang didalamnya terdapat tentang mensucikan Allah, maka
beliau membaca “Subhaanallaah.” Apabila beliau melewati (ayat) tentang
permohonan, maka beliau memohon (berdo’a) dan apabila beliau melewati
(ayat) tentang permohonan perlindungan, maka beliau memohon perlindungan
kepada Allah.”
(HR. Imam Muslim).
3. Setiap dzikir dan
do’a yang mengiringi ayat itu, selalu dibuka dengan shalawat dan salam
atas Nabi Muhammad Saww, keluarganya, dan para sahabatnya. Kemudian
dzikir dan do’a tersebut selalu ditutup dengan sebuah dzikir yang sangat
popular yang menyatakan: “Bahwa Allah itu Maha Kuasa atas segala
sesuatu.”
Dari Fudhalah bin Ubaid ra berkata, bahwa Nabi Saww
sungguh telah mengajar umatnya bagaimana cara mereka berdo’a. Kemudian
beliau bersabda:
“Apabila salah satu di antara kamu berdo’a, maka
mulailah dengan memuji Allah Ta’ala dan memuji-Nya pula dengan
berulang-ulang. Kemudian bacalah shalawat kepada Nabi Saww. Kemudian
berdo’alah dengan sesuka hati !”
(HR. Abu Dawud, Tirmdzi, Ibnu Hibban, Hakim dan Baihaqi).
4. Dzikir dan do’a yang mengiringi ayat, selalu diulang sampai tiga kali. Demikian pada umumnya.
Dzikir dan do’a yang selalu diulang sampai tiga kali merupakan Adab
berdo’a yang sering dilakukan oleh Rasulullah Saww. Hal yang demikian
diriwayatkan oleh Ibn Mas’ud ra berkata:
“Rasulullah Saww apabila
berdo’a, beliau berdo’a tiga kali dan apabila memohon kemada Allah,
maka beliau memohon tiga kali juga”.
(HR. Imam Muslim).
5. Setelah Surat Yasin itu tamat, kemudian ditutup dengan do’a khusus.
Rasulullah Saww menegaskan tentang hal tersebut berdasarkan hadits yang bersumber dari Ibnu Imran ra sebagai berikut:
“Barangsiapa yang selesai membaca Al-Quran, maka memohonlah kepada
Allah dengan Al-Quran itu. Maka sesunggugnya akan dating beberapa kaum,
membaca Al-Quran, kemudian mereka meminta minta kepada manusia dengan
Al-Quran itu.”
(HR. Imam Tirmidzi).
Berdasarkan analisa
KH. Muhammad Zain Muallif, maka kelima tambahan yang ada pada Yasin
Fadhilah merupakan bagian dari “Adab Membaca Al-Quran” dan “Adab
Berdo’a” yang sesuai dengan apa yang telah digariskan Islam. Selain itu,
kelima tambahan tersebut merupakan hal yang mustahab (dipandang baik
dalam Islam). “Adab Membaca Al-Quran” dan “Adab Berdo’a” bisa juga
diaplikasikan pada surat-surat Al-Quran yang lainnya. Dengan bantuan KH.
Muhammad Zain Muallif, tersingkaplah rahasia Yasin fadhilah. Sehingga
umat islam yang ingin mendawamkan Yasin Fadhilah tidak perlu ragu dan
takut bid’ah. Sebab adab membaca Al-Quran dan adab berdo’a telah
diamalkan oleh Rasulullah Saww, para sahabat, dan ulama Salaf.
Semoga ada manfaatnya