(1) Hadis : Anas Ibn malik ra. berkata bahwa Nabi SAW pernah bersabda : ‘Janganlah menyulitkan diri kalian sendiri, kalau tidak Allah akan menyulitkan dirimu. Tatkala ada manusia yang menyulitkan diri mereka, maka Allah-pun akan menyulitkan mereka’ (HR. Abu Dawud).
Al-Albani menyatakan bahwa hadis ini ‘Dhoif’ pada penelitiannya dalam kitab “Mishkat, 1/64″, Kemudian ia menentang dirinya sendiri dengan menyatakan bahwa hadis yang sama adalah
‘Hasan’ dalam Kitab “Ghayatul Maram, Hal. 141″ !!
(2) Hadis dari Sayidah Aisyah ra. : ‘Siapapun yang memberitahukan kepadamu bahwa Nabi SAW
buang air kecil dengan berdiri, maka jangan engkau mempercayainya. Beliau tidak pernah
buang air kecil kecuali beliau dalam keadaan duduk’ (HR. Ahmad, An-Nasa’I dan At-Tirmidzi).
Al-Albani menyatakan bahwa sanad hadis ini adalah ‘Dhoif’ dalam “Mishkat 1/117.” Kemudian
ia menentang dirinya sendiri dengan menyatakan bahwa hadis yang sama adalah ‘SAHIH’ dalam
“Silsilat Al-Ahadis Al-Shahihah 1/345 no. 201″ !!!
(3) Hadis : Ada 3 kelompok orang, dimana para Malaikat tidak akan mendekat : 1). Mayat dari
orang kafir; 2). Laki-laki yang menggunakan parfum wanita; 3). Seseorang yang melakukan
jima’ (hubungan sex -pent) sampai ia membersihan dirinya’ (HR. Abu Dawud). Al-Albani meneliti hadis ini dalam “Shahih Al- Jami Al-Shaghir wa Ziyadatuh, 3/71 no. 3056″ dengan menyatakan bahwa hadis ini ‘HASAN’ pada penelitian dalam kitab “Al-Targhib 1/91″ [Ia juga menyatakan hadis ini 'Hasan' pada bukunya yang diterjemahkan dakam bahasa inggris dengan judul 'The Etiquettes of Marriage and Wedding, hal. 11]. Kemudian ia membuat pertentangan yang aneh dengan menyatakan
bahwa hadis yang sama adalah ‘Dhoif’ pada penelitiannya dalam kitab “Mishkatul-Masabih, 1/144 no. 464″ dan menegaskan bahwa para perawi hadis ini adalah terpercaya, namun sanadnya ada yang terputus antara Al-Hasan Al- Basri dan Ammar ra., sebagaimana dikatakan oleh Imam Al-Mundhiri dalam Kitab ‘Al-Targhib (1/91)’ !?!
(4) Imam Malik meriwayatkan bahwa ‘Ibn Abbas ra. biasanya meringkas sholatnya pada jarak
perjalanan antara Makkah dan Ta’if atau Makkah dan Usfan atau antara Makkah dan Jeddah’ . . . .
Al-Albani mendhoif-kan hadis ini dalam kitab “Mishkat, 1/426 no. 1351″, tetapi kemudian ia melakukan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang ia katakan sebelumnya dengan dengan mengatakan bahwa hadis yang sama sebagai hadis ‘SAHIH’ dalam “Irwa Al-Ghalil, 3/14″ !!
(5) Hadis : ‘Tinggalkan orang-orang Ethoipia selama mereka meninggalkanmu, karena tidak
seorangpun akan mengambil harta yang berada di Ka’bah kecuali seseorang yang mempunyai dua
kaki yang lemah dari Ethoipia’. Al-Albani telah mendhoif-kan hadis ini dalam kitab “Mishkat 3/1495 no. 5429″ dengan mengatakan bahwa : “Sanad hadis ini Dhoif”. Tetapi kemudian ia melakukan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang ia katakan sebelumnya (sebagaimana kebiasannya), dengan mengoreksi penilaiannya atas hadis yang sama dalam Kitab “Shahihah, 2/415 no. 772
Source :https://www.facebook.com/groups/aswajabangkit/permalink/492194580885370/